Ada tiga proses penting dalam perjalanan kopi hingga bisa dinikmati dalam cangkir atau gelas. Di hulu kita mengenal adanya perkebunan kopi, prosesnya dari menanam kopi hingga memanen. Setelah proses pascapanen, biji kopi yang sebelumnya berwarna putih akan berubah warna menjadi kecoklatan setelah diproses dalam mesin roasting oleh roaster dengan mesin roasting.
Di tangan roaster, green bean yang tidak memiliki rasa diubah menjadi biji kopi yang memiliki aroma, rasa, dan karakter tertentu dan siap diseduh atau dinikmati. Selanjutnya pada proses hilir, kita mengenal kafe, resto, hotel, yang menyajikan kopi langsung kepada konsumen.
Kunci proses roasting biji kopi hingga siap dikonsumsi adalah mengenali proses dari hulu hingga hilir, semua proses terhubung erat. Roasting merupakan bagian alur penting dalam industri kopi baik itu Kopi Arabika ataupun Robusta. Pada tahap ini, membutuhkan keterampilan dan pengalaman. Seorang roaster, perlu mengetahui jenis tanaman kopi, memilih biji kopi, dan memahami karakter dan “kerja” mesin penyangrai.
Pendeknya, proses roasting adalah memindahkan biji kopi mentah (coffee bean), menjadi kopi yang sudah dipanggang (roasted bean). Prosesnya memang kompleks dan bukan hal yang mudah. Jika salah satu bagian tidak tepat, bisa berakibat rasa kopi bisa berubah. Dengan begitu, perlu kecermatan dan pengalaman lebih untuk menjaga cita rasa di sisi proses roasting.
Proses ini bisa dipelajari siapa saja, baik individu maupun kelompok usaha. Dengan banyak bermunculannya kedai kopi, kafe, dan restoran yang menyajikan kopi, permintaan roasted bean pun turut meningkat. Roasting menjadi salah satu peluang dalam alur bisnis kopi. Bisnis menyangrai biji kopi menjadi siap dikonsumsi memang menarik dan menggiurkan. Bisa dibayangkan jika biji kopi yang telah disangrai dibutuhkan satu kafe, rata-rata dalam satu bulan 100 kg.
Peluang ini menjadi salah satu alasan orang ingin mempelajari cara me-roasting kopi. Selain itu, ada sejumlah alasan lain orang ingin mempelajari teknik roasting kopi.
- Pemilik kafe atau perorangan yang ingin membuka usaha roasting dengan cara membeli green bean dari petani kopi, menyangrainya, kemudian menjual roasted bean kepada hotel, restoran, kafe, hingga perorangan.
- Pemilik kafe yang ingin memiliki keterampilan
- Agar dapat bekerja di sebuah unit usaha sebagai seorang. Misalnya di kafe yang menyangrai sendiri biji kopinya.
- Mengikuti tren dunia kopi yang sedang marak agar keterampilan ini dapat digunakan ke depannya.
Usaha penyangraian biji kopi sudah banyak dilakukan industri kecil, bahkan dalam skala perorangan. Dalam mulai usaha roasting kopi, investasi mesin roasting sebaiknya tidak diadakan di awal. Langkah membangun pasar, biasanya inilah yang dilakukan calon roaster, misalnya dengan rutin melakukan pre-order lewat media sosial.
Mesin Coffee Roaster Indonesia
Pratter Coffee Roaster